Sungai Ciliwung merupak
sungai yang mengalir ditengah kota Jakarta yang merupakan ibukota dari negara
Indonesia, Sungai Ciliwung saat ini kondisinya tidak sama seperti yang dulu
dimana saat itu sungai ini masih dapat
dilayari oleh perahu yang cukup besar sampai ke tengah kota, di daerah sekitar
Jl. Gajah Mada dan Harmoni, sering diselenggarakan perayaan tahunan pek cun
atau peh cun, yakni perayaan perahu berhias bagi orang Cina di Jakarta. Kini,
air sungai sudah keruh ketika mencapai Jakarta, karena daerah alirannya
merupakan tempat pembuangan limbah. Akibatnya, dasar sungai itu semakin dangkal
dan alirannya semakin lambat.
Sungai Ciliwung saat ini
memegang rekor sebagai sungai terkotor didunia sungguh amat disayangkan, semua
ini disebabkan budaya masyarakat yang tinggal didaerah sekitar Sungai Ciliwung
yang selalu membuang sampah dialiran sungai sehingga menyebabkan tumpukan
sampah yang sangat banyak. Tumpukan sampah ini dapat menyebabkan bencana bagi
masyarakat luas seperti bencana yang sudah sangat akrab dan tidak asing lagi
bagi rakyat Jakarta yaitu Banjir. Seperti yang belum lama terjadi diawal tahun
2013 banjir merendam 70% wilayah ibukota akibat meluapnya Sungai Ciliwung
banyak kerugian yang disebabkan oleh banjir seperti berhentinya kegiatan
ekonomi, hilangnya harta benda masyarakat , timbulnya berbagai benyakit ,dll
Banjir yang dengan mudahnya
datang dikota Jakarta dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor seperti banyaknya
bangunan perumahan yang berdiri dibantaran sungai Ciliwung sehingga
berkurangnya luas aliran sungai tersebut , banyaknya lahan yang seharusnya
menjadi daerah hijau disekitar bantaran sungai sudah disulap
menjadi perumahan sehingga daerah yang seharusnya dijadikan serapan air menjadi
hilang fungsinya.
Sebaik apapun Program yang
pemerintah DKI Jakarta buat untuk mengguranggi banjir dijakarta akan menjadi
sia – sia apabila kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah dialiran
Sungai Ciliwung tidak juga tumbuh. Maka dari itu Jagalah Sungai Ciliwung agar
tidak terjadi Banjir ditahun – tahun kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar