Rabu, 18 Juni 2014

Technical Consultant

TECHNICAL CONSULTANT
NAMA ANGGOTA :

-          ANGGIA HERDIANA                          (10110836)     
-          DANU PERMADI                                (11110691)                                    
-          DIAN RETNO ANDRIYANI               (11110972)                 
-          RINA ANGGRAENI                            (19110425)


4 KA 07
UNIVERSITAS GUNADARMA

Technical Consultant


Job Devinision
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan Teknologi saat ini yang semakin berkembang pesat menuntut banyak orang untuk terus berinovasi dan dapat menangkap peluang bisnis yang ada saat ini. Terutama dalam bidang IT, prospek pekerjaan ini sangat bagus dan tidak akan pernah ada matinya. Salah satunya yaitu Technical Consultant.
Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu, misalnya akuntansi, pajak, lingkungan, biologi, hukum, dan lain-lain. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah sang konsultan bukan merupakan pegawai perusahaan sang pengguna layanan (client), melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan kepenasihatan, serta berurusan dengan berbagai penggunalayan dalam satu waktu.
Konsultan ini harus memiliki keterampilan dalam organisasi, mengajar, dan perencanaan sehingga mereka dapat berkoordinasi dengan departemen untuk melakukan pelatihan. Departemen ini mungkin termasuk pemasaran, penjualan, dan teknologi informasi. Mereka meninjau dan menyiapkan dokumentasi, manual, dan brosur pada kemampuan dan fungsi aplikasi yang berbeda.
Technical Consultan atau kadang disebut sebagai “Consultant” saja sesuai namanya bekerja sebagai konsultan IT. Tugas utama seorang konsultan adalah merekomendasika solusi teknologi IT terbaik untuk memecahkan masalah yang ada. Bila seorang software architect lebih menguasai solution domain, seorang technical consultant lebih menguasai problem domain. Seorang technical consultant mirip seorang system analyst yang lebih sering membuat konsep proses bisnis dan requirment daripada melakukan design atau coding. Technical consultant tentunya juga menguasai teknologi software development tetapi pada level yang lebih umum dan luas (high level) dan lebih condong termasuk dalam bidang software consulting.
Berbeda dengan software architect yang lebih banyak bekerja secara internal dalam perusahaan, technical consultant lebih banyak bekerja untuk memberikan konsultasi kepada client/customer dan lebih banyak berhadapan dengan banyak orang. Untuk itu dibutuhkan interpersonal dan writing skill yang memadai.
Apabila anda sering mendengar istilah ERP (Enterprise Resource Planning) consultant, profesi tersebut termasuk dalam technical consultant. seorang ERP consultant tentunya harus menguasai proses bisnis enterprise dan bagaimana mengimplementasikannya dalam produk software yang dikuasai / direkomndasikannya. Pada tulisan mengenai “Profesi di dunia IT Bagian 1″, IT specialist mirip dengan technical consultant dalam hal rekomendasi dan implementasi IT. Perbedaannya adalah, technical consultant lebih menguasai proses bisnis dan software sedangkan IT specialist lebih meguasai hardware dan jaringan serta software secara garis besar.
Bila bekerja pada perusahaan yang menjual produk software, technical consultant biasanya lebih banyak bekerja pada tahap pre-sales. Pada tahap implementasi, technical consultant bekerja sama dengan software implementer. Setelah software terimplementasi (after sales), software implementer / support akan lebih banyak berperan dalam operasionalnya. Technical consultant akan diperlukan lagi bila ada perubahan proses bisnis, modifikasi atau penambahan modul yang cukup kompleks dalam software tersebut.
Tugas:
1.      Memberikan konsultansi/rekomendasi mengenai solusi IT terbaik untuk memecahkan masalah
2.      Membuat dokumen seperti proposal, requirement dan desain software secara umum
3.      Melakukan pelatihan (training) kepada para pengguna software.
Tanggung jawab dari Technical Consultant meliputi:
• Melakukan pelatihan dan seminar
• Pelaporan tanggung jawab sehari-hari dan tugas-tugas
• Menyelesaikan masalah klien
• Pengujian produk dan aplikasi
• Mendokumentasikan proses dan instruksi aplikasi
• Mendukung dan pemecahan masalah perangkat lunak
• Menghadiri pertemuan , sesi dan acara perusahaan lain
• Membangkitkan berinovasi ide-ide


Keahlian yang Diperlukan:
1.      Berpengalaman dan menguasai berbagai macam proses bisnis enterprise atau jenis bisnis terentu
2.      Menguasai teknologi IT secara luas
3.      Menguasai secara mendalam tentang solusi software yang direkomendasikan
4.      Menguasai penulisan dokumen dan komunikasi verbal dengan baik (dalam bahasa Inggris dan Indonesia)
Etika Profesi Teknikal Konsultan :
Profesi konsultan itu berada di tengah-tengah dan menjadi jembatan antara dunia praktik dengan dunia teori atau akademik. Kesuksesan seorang konsultan ditentukan oleh kemampuannya melakukan penyesuaian terhadap berbagai teori / konsep dan menggunakannya untuk memecahkan persoalan riil di dunia praktik. Konsultan harus practical problem-solving oriented, tentu saja dengan menggunakan scientific inquiry yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan demikian, kemampuan applied research adalah salah satu pilar kompetensi seorang konsultan. Konsultan jangan sampai mengikuti semua kemauan klien, karena tugas utamanya adalah problem solving, bukan mengikuti pihak-pihak tertentu. Konsultan harus tetap berada pada koridor profesionalisme, yaitu fokus kepada problem solving yang bisa dipertanggung jawabkan.
Konsultan bukanlah tukang stempel atau mengiyakan permintaan-permintaan tertentu, melainkan harus memberikan professional judgement. Konsultan harus berani mengatakan tidak kepada klien, jika memang tidak sesuai professional judgement, walaupun tidak menyenangkan. Konsultan tidak boleh terjebak sebagai “pelacur intelektual” yaitu menjadi bumper untuk menutupi kesalahan-kesalahan pihak-pihak tertentu
Konsultan punya beban moral utk membawa klien sukses atas semua advice yang diberikan walau mungkin tak ikut bertanggungjawab, dan salah satu yang terpenting dalam etika profesi konsultan itu mengatakan harus selalu menjaga rahasia klien
Konsultan itu adalah sparring partner klien dalam pembuat keputusan untuk menjalankan tugas-tugasnya. Sparring partner berarti konsultan membuat pertimbangan berbagai alternatif tindakan (seperti risiko) atau analisis mendalam dan bisa juga menjabarkan suatu keputusan ke dalam bentuk yang lebih konkrit atau detail sesuai dengan kebutuhan.
Bekerja sebagai konsultan berarti bekerja di belakang layar, jika klien sukses, maka nama anda jarang muncul ke permukaan. Konsultan itu knowledge worker, harus up todate dengan pengetahuan dan keterampilan baru di bidangnya, belajar mandiri itu wajib dilakukan. Keterampilan teknis itu penting, tetapi keterampilan komunikasi antar manusia seperti pengendalian emosi itu lebih penting
Konsultan itu adalah problem solving dan part of solution, bukan part of the problem, tugasnya meringankan beban klien, bukan menambahnya. Konsultan bukanlah orang tahu segalanya, jadi jangan sok tahu, jika ada yg bingung solusinya, diskusikanlah dengan kolega anda
Kecepatan beradaptasi dengan lingkungan dan persoalan klien adalah salah satu kemampuan utama seorang konsultan. Konsultan dituntut punya common pattern mengenai berbagai hal dalam pikirannya, jika berhadapan dengan masalah, maka dengan cepat bisa menspesifikkan common pattern ini untuk persoalan tersebut. Konsultan manajemen sering terjebak di tengah-tengah puasaran konflik, tetapi konsultan tetap netral dan fokus ke problem solving.
Keterampilan (Skill) :
• Keterampilan interpersonal
• keterampilan analitis dan kuantitatif
• Keterampilan komunikasi yang baik
• Organisasi dan fleksibilitas
• Pengetahuan teknis
• Pengalaman dalam administrasi sistem
• keterampilan belajar Adept
• Kerjasama dan kesediaan
Pendidikan (education)
Konsultan Teknis harus memiliki pendidikan gelar Sarjana . Gelar ini mungkin dalam Ilmu Komputer atau Teknik background . Pengusaha biasanya menyediakan on the job training untuk menambah keahlian prosedural .
Tokoh :


Dr. rer. nat. I MADE WIRYANA, SSi,SKom,MSc


Biografi I Made Wiryana
Contact Address         : Perum Taman Puspa No. 50, Cimanggis
Email                           : mwiryana@staff.gunadarma.ac.id
Homepage                   : http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de
Current Activity :
·         Lecturer – Gunadarma University
·         Coordinator of International Collaboration – Gunadarma University
·         Technical consultant, Official web site of the President of Republic of Indonesia [http://www.presidenri.go.id]
·         Technical consultant, Official web site of vice President of Republic of Indonesia [http://www.wapresri.go.id]
·         Technical consultant, Official Portal of Ministry of Youth and Sport, Republic of Indonesia [http://www.kemenpora.go.id]
·         Regular coloumnist in Infolinux and Chip as well as contributor for various magazines.
Graduate         :
·         S1 di jurusan Fisika FMIPA Universitas Indonesia pada bidang instrumentasi dan fisika terapan
·         S1 Teknik Informatika di STMIK Gunadarma
·         Studi S2 di Computer Science Department Edith Cowan University - Perth dengan beasiswa ADCSS dan STMIK Gunadarma pada bidang fuzzy system dan artificial neural network untuk pengolahan suara.
·         Dengan beasiswa dari DAAD melanjutkan studi doktoral di RVS Arbeitsgruppe Universitat Bielefeld Jerman di bawah bimbingan Prof. Peter B Ladkin PhD.
Dr. rer. nat. I MADE WIRYANA, SSi,SKom,MSc merupakan tokoh penting Linux indonesia dan merupakan salah seorang founder dari Indonesian Linux Motivator Foundation beliau juga beberapa kali diamanatkan sebagai penanggung jawab sekaligus pengelola beberapa website milik pemerintah seperti presidenri.go.id, kemenpora.go.id.
Topik yang dikembangkan salah satu tokoh Linux Indonesia ini melibatkan proyek-proyek nyata sesuai dengan setting Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menghantarkan riset ini untuk mengembangkan pendekatan baru di dalam pengembangan sistem dengan mempertimbangkan sustainabilitas dari sistem, sehingga menelurkan pendekatan Sustainable System Development.
Studi ini,bersifat interdisiplin dan juga melibatkan pertimbangan model organisasi dan nilai-nilai lokal, termasuk kultur dan bahasa, misalnya dengan memanfaatkan inspirasi dari model organisasi tradisional Subak dan Dabawalla. Termasuk model interaksi dan komunikasi yang lebih umum digunakan untuk situasi kultur tertentu.
Sumber :