hari senin,07 - november - 2011 saya sedang dalam perjalanan menuju Depok,dengan menaiki Bus P.O Debora patas AC dengan tujuan X.Deres-Depok, saya yang harus kembali kedepok setiap hari senin menuju kostan saya di daerah pinangIII untuk kuliah yang dimulai dihari selasa selalu menaiki Bus Debora. tapi diperjalanan saya menuju kota depok ini saya mengalami hal yang tidak menyenangkan waktu saya di dalam Bus ada seorang musisi jalanan atau biasa kita sebut pengamen naek di dalam perjalanan, pengamen tersebut terdiri seorang diri dengan menggunakan gitar mini nya Dia menyannyikan 1 buah lagu.
waktu dia selesai menyanyikan lagu tersebut dia menyatakan kata-kata yang sangat tidak wajar, pengamen yang usianya masih sangat muda itu serta berpenampilan cukup rapi dan juga kelopak mata yang sangat hitam itu pun mengatakan bahwa para penumpang harus menyediakan uang 500 atau 1000 rupiah untuknya, sungguh sangat memaksa !
tapi waktu dia minta di deretan bangku baris pertama dan kedua tidak ada 1 penumpang pun yang memberikan dia uang mungkin para penumpang merasa kesal oleh ucapan pengamen tersebut, hingga dia mengucapkan kata-kata yang lebih tidak enak didengar "tolong ya Bu, pak,om,dan tante jangan pelit dan mohon pengertiannya cuma ngasih 500 atau 1000 rupiah tidak akan membuat anda semua jatuh miskin kan? " sungguh lagi-lagi terdengar sangat memaksa dengan mengatakan jumlah tarif ...huuuft
sampai dideretan bangku ketiga dia terus menagih uang kepada para penumpang bahkan sifat menyebalkannya kembali ditunjukan denagn terus berdiri dan tidak pergi dari samping penumpang sampai penumpang itu memberi uang, sungguh amat sangat menyebalkan !
bahkan ada seorang bapak-bapak yang duduk dibaris keempat didalam bus itu dia tidak mau memberikan uang kepada pengamen tersebut tapi dia terus memaksa dan mengucapakan "kalau ga ada uang , rokok sebatang juga ga apa-apa qo pak".hah..saya sangat terkejut mendengar kata-kata barusan namun bapak tersebut tetap tidak mau memberikan uangnya kepada pengamen tersebut tapi pengamen itu pun malah menjadi marah dan mengolok-olok kumis bapak tersebut, sungguh tidak sopan! tapi tidak halnya kepada ibu-ibu disamping bapak tersebut ibu tersebut langsung memberikan uang sebesar 1000 rupiah kepada pengamen tersebut mungkin ibi tersebut malas untuk mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut pengamen tersebut atau bisa juga ibi tersebut merasa takut kepada pengamen itu.
saya yang kebetulan duduk dibelakang bangku bapak dan ibu tersebut sedang mencari uang receh yang ada didompet saya, mungkin saya akan memilih sikap seperti ibu-ibu tersebut karna saya sangat malas untuk mendengar dan berdebat dengan pengamen yang sangat saya benci itu, tapi didalam dompet saya tidak ada receh waktu itu didompet saya nominal terkecil adalah 10.000 rupiah sangat sayang dan tidak ikhlasnya saya kalau saya harus memberikan uang sebesar itu kepada pengamen yang sangat saya benci itu tapi saya mencoba mencari di bagian kecil di tas saya, disitu saya menemukan uang receh sebesar 300 rupiah saya langsung berikan kepada pengamen tersebut, namun hal yang sangat membuat saya marah pun terjadi pengamen tersebut melempar uang yang saya berikan diatas kepala saya sambil brrbicara " hah...uang segini bisa buat belia apa kak?". sungguh emosi saya telah sampai pada puncaknya ingin sekali saya bangun dari tempat duduk saya dan meninju muka pengamen yang saya benci itu namun saya menyadari fisik saya tidak sekuat fisik pengamen tersebut biarpun pengamen tersebut terlihaat lebih muda dari saya sendiri tapi dia tetap seorang lelaki jalanan yang sudah terbiasa dengan kekerasan.saya pun lebih memilih diam dan tidak mengambil uang yang dia lembar sambil berkata dalam hati mungkin uang ini lebih pantas untuk seorang pembersih bus daripada orang seperti dia.
pengamen menyebalkan itupun kembali menagih uang kepaa para penumpang di belakang saya, sampai pada deretan bangku dibelakang saya dengar seorang bapak-bapak yang berani memarahinya dan menyuruhnya turun dari bus ini, sungguh dalam hati saya merasa senang ada seseorang yang berani untuk mengusirnya karna saya merasa kasihan oleh penumpang yang merasa takut oleh tingkah laku dia dan harus dengan terpaksa memberikannya uang agar terhindar dari omongannya yang sangat tidak enak didengar. ini adalah pengalaman saya bertemu dengan musisi jalanan seperti orang itu, karna selama ini pengamen yang naik di bus P.O Debora sangat sopan bahkan pengan tersebut tidak hanya menyanyikan 1 buah laku bisa 4 bahkan 5 sehingga para penumpang pun tidak sayang memberinya uang, dan tidak ada sifat pemaksaan dalam meminta uang kepada penumpang....semoga saya dan para pembaca tidak bertemu pengamen seperti itu lagi,....amien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar